Jumat, 24 Juni 2011

Here comes.. 20 years old and L*ve

     Akhirnya setelah hampir lebih dari 7 bulan, blog ini kembali saya corat-coret lagi :D *FIREWORKS* setelah saya biarkan lumutan, tercampakkan, sekaligus tidak pernah saya sentuh dan mungkin juga karena saking lamanya menunggu untuk saya gauli lagi, blog saya ini tiap malam request lagu bang toyib di radio-radio lokal, kemudian menyanyikannya.... dengan lirih.. sedih...... maafkan aku blogku sayang.....

oke. berhubung saya sudah aktif menulis lagi, mungkin saya sudah dimaafkan.

      Alasan saya gak nulis berbulan-bulan sebenernya bukan karena sibuk masalah perempuan, jodoh atau semacamnya, bukan pula masalah perkuliahan, alih-alih ada waktu buat menggauli blog ini, masuk kuliah aja jadi jarang. Hal ini dikarenakan 7 bulan terakhir pikiran saya terfokus sama acara workshop nasional di kampus, EDW 2011.

      Jadi bisa dibilang waktu saya hanya ada buat EDW, main, makan, dan tidur (ngomong wae males kuliah). Kapan-kapan akan saya posting cerita yang lebih detil lagi tentang EDW 2011, tentang betapa bersyukurnya saya, betapa berat perjuangan teman-teman panitia, betapa sebuah keberuntungan selalu menaungi, dan betapa saya menomorsatukan acara ini diatas segalanya..... kecuali main (hahahaha).

     Dan........ akhirnya selamat tinggal usia belasan *tears* saya genap berusia 20 tahun sekarang, buat yang udah pernah baca postingan dengan judul "20 years old" yang saya tulis sebelumnya, pasti tau dong harapan-harapan saya, cita-cita saya, dan yang paling penting perubahan apa yang saya harapkan akan terjadi bila saya genap berusia 20 tahun nanti. Cuman sedihnya, saya belum ngerasa berubah banyak dibandingkan dengan usia saya yang sebelumnya.

     Time goes so fast.... rasanya baru kemarin ini saya masuk teknik industri UGM, tapi nyata-nyatanya tahun ajaran besok saya sudah semester 5, bakal mulai sibuk sama yang namanya praktikum (berasa jadi mahasiswa beneran hahaha) dan masih inget juga gimana rasanya 2 tahun lalu ketika saya ikut rapat perdana Departemen Wawasan Organisasi HMTI sebagai staf baru, masih malu-malu, dan gak terasa sekarang saya bakal menjabat sebagai kepala departemennya. Bener-bener edan, cepet banget rasanya, gak kerasa seperti halnya ketika kalian yang pernah makan es krim magnum, enak banget, tapi rasanya baru kalian jilat-jilat, gigit-gigit, belum ada 2 menit, udah abis -_-

      Back to topic, seperti halnya di hari ulang tahun saya sebelumnya, banyak sekali ucapan selamat yang mengalir, baik itu melalui twitter, facebook, telepon, maupun via sms. Dan setelah saya cermati, banyak doa dari beberapa temen deket saya yang rata-rata mengerucut kedalam satu topik, "jodoh". Ya! J-O-D-O-H!

     Banyak sekali yang mendoakan saya agar di usia ke 20 tahun ini saya dikasih jodoh sama yang di Atas, mungkin ada benernya juga mereka doain seperti itu, mungkin mereka heran, mungkin mereka khawatir, kenapa udah setahun lebih ini si ganteng hitam manis satu ini belum juga berpacar lagi..... (muntah boleh, ntar saya ikutan).

     Bukan karena ganti orientasi berbalik cari pacar sesama jenis dan belum ada yang mau sama saya, bukan, bukan, saya masih normal, hanya saja untuk saat ini saya merasa lebih baik sendiri dan belajar tentang seluk-beluk perpacaran dengan teman-teman di sekitar saya yang 90% sudah berpacar, agar nanti ketika "the one" itu datang, saya bisa men-treat dia dengan baik hingga kita bisa menikah dan akhirnya live happily ever after *denting piano* 0:)

      Prinsip "sendirian dulu" ini saya jalani berkaca dari banyak pengalaman di masa lalu, karena terdapat bermacam hal yang saya syukuri maupun sesali di kehidupan saya beberapa tahun belakangan. Saya sadar belum sepenuhnya mampu menjadi persona terbaik bagi teman-teman "dekat" perempuan saya sebelumnya. Well, pengalaman pahit maupun manis tersebut sebenernya patut untuk disyukuri karena menjadikan saya sebagai pribadi yang Insya Allah lebih baik lagi jika diberi kesempatan pacaran lagi nanti, entah kapan, entah dengan siapa. Dan saya sama sekali tidak ingin mengulangi segala kesalahan saya.

     Dan buat siapapun itu yang beruntung jadi jodoh saya nanti, remember, happiness will always be a daily thing. promise. *pasang tampang romantis*.

      Nah, kalo misalnya udah siap mental nih buat pacaran, tapi malah belum nemu calon yang pas? nah lho..
mengutip sedikit lirik lagu dari David Pomeranz yang judulnya Got to Believe in Magic,

      "Tell me how two people find each other in a world that's full of strangers, you've got to believe in magic, something stronger than the moon above, cause it's magic when two people fall in love"

      Agak galau sih liriknya, buat jomblo-jomblo ngenes (bukan saya tentunya), mending gausah dengerin lagu ini daripada nggerus (hahahaha).

      Intinya dari lagu itu gimana caranya dua orang bisa ketemu buat saling jatuh cinta dan saling sayang, padahal diluar sana ada jutaan orang yang  sebenernya punya kesempatan yang sama. Dan walaupun secara fisik ada beberapa yang sama sekali gak cocok, gak matching, satu item satu putih, satu gendut satu kurus, atau bahkan beda keyakinan, tapi mereka bisa saling menerima baik kekurangan maupun kelebihan masing-masing.

     Yes. it's a magic! seriously, ngomong-ngomong tentang magic, susah banget buat saya untuk jatuh cinta sama seorang perempuan, kalo boleh jujur, jangankan diluar, selama hidup sebagai mahasiswa TI UGM, saya belum pernah jatuh cinta sama sekali dengan sesama penghuni atap JTMI, padahal di angkatan saya aja gak keitung jumlahnya TI couple bertebaran, bener-bener banyak yang kalo iklan wafer tango bilang, berapa lapis? ratusan -__- Saya gak tau sebabnya, entah hati ini udah terpaut di tempat lain, atau hati ini udah gak ditempatnya lagi.

      Kembali ke penggalan lirik diatas tadi, seriusan, magic disini berperan penting dalam masalah ginian, satu contoh saja, saya punya temen deket, sebut saja mie soba, orangnya irit ngomong, bisa dibilang cool, drummer handal, hobi fitness, item, dan (agak) saru.... Nah dulu orientasi dia buat sosok seorang pacar gak jauh-jauh sama kriteria cewek "hot". Udah banyak banget cewek gebetan dia yang emang sesuai dengan kriteria tesebut dia incer, tapi sayang seribu sayang, malang tak dapat ditolak, untung tak mampu diraih, semuanya belum berjodoh dengan mie soba…..

       And then, once upon a time, dia ketemu dengan seorang wanita, sebut saja dia mie karin. Sosok mie karin ini jauh banget dari kata "hot", dengan tipikal wanita alim berjilbab namun gaul, badan kurus, agak pendek, banyak omong sekaligus ceplas-ceplos, dan diplomatis. Tentu saja gak kepikiran sama sekali di benak saya bahwa mie soba yang begitu mendewakan sosok wanita "hot" bisa luluh lantak hingga meleleh dan takluk sekaligus tunduk akan pesona mie karin yang entah dia menyadari atau tidak alasan sebenarnya dia mengganti orientasinya hingga 180 derajat itu.

     Kalaupun saya tanya alasan dia bisa suka sama mie karin, dia pasti cuman cengengas-cengenges karena saya yakin dia gak bisa kasih jawaban pasti. Begitu pula kalo saya tanya ke mie karin, dia juga gak ngerti. So, it's comes naturally, hanya karena mereka nyaman ketika bersama. Seperti mie soba yang mampu merobohkan orientasi fantasinya. Dan jujur saya cuman bisa melongo, apalagi kalo ngeliat tweet-tweetnya yang selama ini kaku dan cenderung introvert hingga kemudian bisa seekspresif itu mengungkapkan perasaannya di jejaring sosial.

      Indah bukan? Jatuh cinta tanpa memandang tampilan fisik luar dengan hanya berorientasi pada perasaan nyaman ketika bersama.

     Well, walaupun saya akui bahwa terdapat penelitian yang bilang kalau 56% pria jatuh cinta karena fisik seorang wanita terlebih dahulu itu ada benarnya, Tapi saya juga mengamini penelitian yang bilang kalo 67% pria membatalkan jatuh cintanya ke wanita tersebut setelah tau lebih jauh tentang entah itu kebiasaan, sifat atau segala tetek bengek tentang wanita itu yang pria tersebut merasa kurang cocok. Jadi jatuh cinta itu bukanlah sekadar fisik semata, banyak hal yang memang perlu dipertimbangkan lagi.

      Dan inti sebenernya dari paragraf panjang lebar diatas secara simpelnya adalah... jodoh itu berasal dari magic! kalo jodoh udah dapet dari magic, itu saatnya kamu untuk menyanyikan lagu dari Lyla Band! "semua yang kau lakukan is mejik.. semua yang kau lakukan is mejik.." (sambil goyang-goyang secukupnya) dijamin jodoh kamu bukannya kesengsem tapi malah ilfeel -_-

      Oke, yang barusan cuman becanda, jangan lakukan hal tadi kalo kamu bukan Naga lyla. jadi, bener-bener penting banget apa yang namanya magic tadi.

      Setelah kelar ngomongin magic, yang gak kalah pentingnya lagi itu chemistry. Secocok-cocoknya bentuk fisik pasangan, kalo gak ada yang namanya chemistry diantara keduanya, pasti ujung-ujungnya bakalan putus. Dan saya harap (tidak harus sekarang atau secepetnya) saya dapat menemukan pasangan yang bisa ngasih rasa nyaman yang nantinya benar-benar bisa membuat saya takluk dan bertekuk lutut seperti halnya mie soba temen deket saya. Entah itu nanti dengan orang yang sudah pernah saya temui di kehidupan saya, atau orang yang benar-benar baru akan saya temui nantinya.

Dan pada saat itu tiba, saya bisa mengutip kalimat dari Frederick Perls yang bunyinya:

      "I do my thing. I am not in this world to live up your expectations. And you are not in this world to live up to mine. You are you and I am I. And if by chance we find each other, it's beautiful".
 
      Saya bisa melakukan apa saja yang saya suka tanpa ada pikiran ngoyo atau ngongso untuk menemukan jodoh saya, karena akan begitu indah jika pada akhirnya nanti, i would be able to meet her by accident, selayaknya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cara gak sengaja senggolan sama dia waktu bawa buku banyak, terus buku berceceran, dia minta maaf, ngebantuin beresin, terus tuker nomer hp, atau kalo gak pas di toko buku gak sengaja ngambil buku yang sama berbarengan, terus saling mengalah, berdebat siapa yang harus nerima buku, debatnya gak habis-habis, terus jadi laper, terus makan bareng, terus tuker nomer hp lagi, dan kejadian-kejadian sinetron lainnya (hahahaha)

     Cara berpikir diatas memang sah-sah saja, tapi gak salah juga kalo tiba saatnya nanti buat saya atau kalian untuk memperjuangkan apa yang sebenernya kita harapkan, dan tentu saja sebuah harapan itu merupakan sesuatu yang berharga bukan? Dan sesuatu yang sangat berharga itu tidak akan datang begitu saja tanpa sebuah perjuangan. Am I right?

      Finally, saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup hingga saat ini. 20 tahun bagi sebagian orang mungkin masih dianggap sebagai anak ingusan ataupun anak kemarin sore, namun bagi saya, 20 tahun ini merupakan waktu yang sangat berharga dimana saya belajar banyak hal dan bertemu dengan berbagai orang yang menakjubkan. Dan semoga nantinya saya bisa memanfaatkan sisa hidup saya sebaik-baiknya, tentunya dapat didampingi dengan orang yang tepat di sisa umur ini.







24 Juni 2011
 
 
ttt







4 komentar:

  1. wow! even longer than my philosophy paper!LOL
    cool entry, indeed^^

    love ... I do believe you'll find it once u've ready to entrust your all to someone

    happy hatachi^^
    klo de jepang 20 means u've been legal :D

    BalasHapus
  2. waaaah nggak nyangka pak ketua punya blog *baru tau* *dilindes gerobak*
    keren nih postingannya.. Lanjut gan!! :D

    sebagai orang yg sudah menginjak usia 20thn lebih dulu, saya cuma bisa ngasih saran : jalanin aja apa yg ada.. bawa santai aja bro~~ jodoh nggak akan kabur kemana2, cuma belum dipertemukan dengan yang tepat aja skarang-skarang ini *sok banget* *padahal sendirinya juga single* --> #nangis di pojokan T,T
    hahahaha :D

    keep writing yoo~~

    BalasHapus
  3. @.ama : really? if this post written on ms word with "times new roman 12", its not even longer than 3 pages ahahaha. but thanks anyway, what a prayer :)

    @riryuchan : ahaha makasih ryuu :) ketua harus jadi yang paling gaul dong :D seriusan kamu udah 20? *shock* kamu kan aksel hehe.

    BalasHapus
  4. iseng-iseng surfing eh nemu blog ini...
    bagus euy... :)
    bener bangeet, love is so magic, kita gak pernah tau kapan dan karna apa cinta itu bisa datang...bisa juga bikin orang yang awalnya gak kenal, jadi saling memahami...
    awal-awalnya sih cinta brasa indah.. tapi klo udah ada pertengkaran, berasa di neraka..
    bawaannya galau,apalagi kalo sampe putus, terus jadi kayak dua orang yang asing satu sama lain, kok jadi curcol yak, hehehe B-)
    ini nih yang masih jadi pertanyaanku.. mohon diteliti mas bro..
    mungkin kamu lebih pengalaman
    biasanya penulis banyak referensi, bisa dari pengalaman sendiri atau dari pengalaman orang-orang sekitar, hehe
    Saya tunggu tulisannya..

    Salam kenal...

    BalasHapus